Beranda Bisnis Online Syair Imam Syafii Cerpen Blogger Cirebon Youtube

Sifat Qidam Bagi Allah

Sifat qidam (dahulu) adalah wajib di dalam Dzat Allah. Artinya,bahwa Allah tidak ada permulaan bagi-Nya dan wujud Allah tidak didahului oleh sifat-Nya. Dan lawan dari sifat qidam adalah yang baru; artinya, wujud yang muncul karena belum (tidak) ada. Dalil sifat qidam adalah metode untuk menertibkan dalam kaitannya rnencari dalil atas tetapnya sifat tersebut bagi Allah. Apabila Allah tidak merupakan Dzat yang bersifat qidam, maka pasti Allah adalah Dzat yang baru. Karena, tidak mungkin ada tempat di antara yang dahulu dan yang baru. Jadi, keberadaan Allah yang baru adalah mustahll (tidak mungkin). 

Jika Allah baru, maka sudah barang tentu rnembutuhkan Dzat pencipta (yang lain). Karena, setiap yang baru pasti ada yang menciptakan dan apabila keberadaan sesuatu yang baru itu berdiri sendiri, maka akan bertemu dua perkara yang tumpang tindih akan sifat kesamaan dan sifat keunggulannya. Kebutuhan Allah kepada yang mencipta adalah tidak mungkin. Karena, apabila Allah membutuhkan sudah barang tentu yang menciptakan Allah itu pun membutuhkan kepada pencipta yang berada diatasnya. Jika demikian keadaannya, maka akan timbul adanya lingkaran berantai yang tiada putusnya, di mana keduanya adalah muhal (tidak mungkin). Kalau dipandang dari segi bahwa Allah wajib memiliki sifat qidam, maka mustahil Allah mempunyai sifat yang berlawanan dengannya, yaitu sifat baru.

Analogi Penulis :
Allah memiliki sifat dahulu (Qidam) karena Allah sang pencipta yang menciptakan sesuatu, dalam hal ini, dahulu adalah sifat wajib bagi Alloh, dan tak ada yang lebih dahulu dari Allah, sebuah keyakinan ini mesti kita tanamkan secara benar-benar dalam diri kita, Dzat yang bersifat dahulu tidak ada yang lebih dahulu dari Dzat tersebut, seperti kita adalah sosok manusia, pendahulu kita adalah kedua orang tua kita dan seterusnya sampai kepada Nabi Adam dan Siti Hawa, dan semua itu dikatakan makhluk dan ada yang menciptakan. Mengenai sifat Qidam bagi Allah adalah sebuah Dzat yang terdahulu dan tak ada yang leboih dahulu dari kepemilikan sifat Qidam tersebut.

Semua yang berkaitan dengan apa-apa yang diciptakan itu adalah hal yang baru, dan jika Allah baru itu adalah hal yang muhal (mustahil) karena Allah memiliki sifat Qidam dan yang menciptakan segala sesuatu yang baru, seperti pada artikel sebelumnya mengenai Sifat Wujud bagi Allah, dengan demikian Sifat Qidam bagi Allah adalah bukti tentang wujudya Allah.

Sifat Wujud Bagi Allah

Artikel ini saya kopas dari sebuah terjemah kitab Tijandarori, mengenai sifat-sifat Alloh yang perlu anda ketahui, bagi mukallaf, adapun artikel sebelumnya mengenai wajibnya mengetahui sifat-sifat Allah. sekarang yakni yang pertama diantara 20 sifat wajib bagi Allah yang perlu anda ketahui adalah sifat Wujud. 

Sifat Wujud Allah

Silat wujud itu wajib ada bagi Allah SWT., yaitu Dzat Allah yang tidak menerima ketidak beradaan-Nya. Artinya, harus ada sifat tersebut bagi Allah, baik itu dahulu, sekarang maupnn yang akan datang (selamanya). Wujud adalah sifat menurut Dzat-Nya. Maksudnya, sifat mengenai ketetapan yang mensifati (dengan Wujud itu) untuk menunjukkan hakikat Dzat. Oleh karena itu, seorang mukallaf cukup mengetahui bahwa Allah itu Dzat yang wujud dengan sifat yang tetap. Dan tidak diwajibkan baginya mengetahui bahwa wujud Allah itu merupakan hakikat Dzat-Nya atau selain Dzat Allah. Karena, untuk tahu yang demikian itu terlebih dahulu harus mendalami ilmu kalam. 

Adapun lawan wujud adalah adam (tidak ada). Artinya, tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Allah SWT ada. Metode (cara) untuk menunjukkan (membuktikan) atas tetapnya sifat wujud bagi Allah, ialah anda mengatakan: Alam, mulai dari arsy hingga bagian bumi yang paling bawah adalah perkara yang baru keberadaannya. Artiinya, perkara yang ada (tercipta) setelah tidak ada. Dan setiap perkara yang muncul (baru) pasti ada pencipta yang tetap wujudnya. Maka, alam jelas ada yang menciptakan. Keberadaan sang pencipta diperoleh dari dalil sifat ke-Esaan dan dari segi ketetapan sifat wujud bagi Allah. Dengan demokian, menjadi mustahillah bila Allah mempunyai sifat yang berlawanan dengan sifat wujud-Nya.

Maka wajib dalam haq Allah Ta’ala, sifat Al-Wujud/ada (الوجود). Lawannya yaitu sifat Al-‘Adam/tiada (العدم). Dan dalil atas Allah Ta’ala itu ada yaitu adanya semua ciptaan (alam semesta beserta isinya baik yang nyata maupun yang ghaib dsb)

Analogi penulis :
Kita merupakan sosok yang diciptakan (ada yang menciptakan) melalui sperma dan perantaranya adalah melalui rahim Ibu kita, begitu juga alam ini, langit, bumi, seisinya, semuanya merupakan hasil ciptaan, dalam arti kata, apabila ada yang diciptakan sama dengan ada yang menciptakan, berkaitan dengan hal tersebut maka, siapakah yang menciptakan.? pentingnya mengetahui hal tersebut maka kita perlu dan wajib belajar tauhid, mengenal saiapakah kita, dan saiapakah yang menciptakan kita, teori positif dengan berfilsafat maka akan menemukan segala sesuatu diatas segalanya, siapakah Dia, yakni yang memiliki dzat ke-Esaan yaitu Tuhan semesta Alamlah yang menciptakan segalanya.

Dengan disiplin Ilmu serta menyimak dan mempelajari apa yang kita lihat, rasa dan sebagainya itu semua merupakan ada yang menciptakan, pentingnhya belajar tauhid untuk memahami Tuhan, penguasa seluruh makhluk. Sekian semoga bermanfaat.

Wajibnya Mengetahui Sifat-Sifat Alloh

 Wajib

Diwajibkan bagi setiap muslim mukallaf (yang telah dewasa) laki-laki maupun perempuan, baik dari golongan awam, para hamba, dan pelayan (pembantu) agar ia mengetahui sifat-sifat yang wajib, mustahil dan yang jaiz bagi Allah SWT. Sebagaimana difirmankan: 

فاعلم انه لا اله الا الله
"Maka ketahuilah, bahwasanya tiada Tuhan selain Allah."
Pengetahuan ialah suatu penemuan yang mantap dan bersih serta tidak diikuti oleh kebimbangan yang hal ini, sesuai dengan kenyataan (dalil). Menurut syariat agama orang, tersebut dikenai kewajiban individu (wajib ain) untuk mengenal akidah beserta dalilnya secara global. Adapun mendalami akidah beserta dalilnya secara terperinci hukumnya adalah fardlu kifayah bagi mereka. Dengan demikian, setiap daerah yang sulit dijangkau (pedalaman) dan penghuninyapun sulit untuk mendatangi daerah lain, maka hendaknya di sana ada seorang yang mendalami akidah beserta dalil-dalilnya secara rinci ulama, kiyai). Karena kadang-kadang di sana terdapat kesamaran kesalah pahaman, Maka orang tersebut akan segera menolaknya/mernbetulkannya.

Yang dirnaksud dengan dalil global ialah dalil yang membutuhkan penafsiran dan pembuktian dari sifat keglobalannya. Apabila anda ditanya : Apakah dalil yang membuktikan bahwa'Allah SWT.  itu ada(wujud) ? Lalu anda menjawab: Alam ini. Akan tetapi anda tidak mengerti dari segi mana membuktikannya. Apakah yang menunjukkan itu sifat barunya alam atau anda mengerti namun tidak mampu menjelaskan dalilnya. Oleh karenanya, dalil anda (yaitu alam) adalah merupakan dalil global.

Pengertian seorang mukallaf (dewasa) akan aqidah beserta dalilnya sama saja dengan memahami makna akidah dengan terbukanya tabir (penutup) hati. Ketahuilah, bahwasanya merupakan satu keharusan (menurut syariat) atas setiap orang mukallaf untuk rnengetahui semua sifat yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah. Maka segala sesualu yang bersumber dan dalil aqli atau naqli secara global, seperti; Allah wajib mempunyai sifat sempurna dan bersih dari segala sifat kekurangan, wajib diketahui dalilnya secara global. Untuk itu, wajib bagi kita meyakini bahwasanya Allah mempunyai sifat sempurna yang tiada terhingga apabila di pandang dari segi bilangan. Allah SWT. berfirman :

وَلا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
وَلا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا .....
وَلا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
"Dan ilmu mereka tidak bisa mcliputi ilmu Allah." (Thaha : 110)

Sedangkan sesuatu yang berasal dan dalil aqli maupun naqli secara terperinci, maka wajib diketahui dalilnya secara terperinci, seperti; sifat-sifat Allah yang dua puluh berikut lawanlawannya (kebalikannya). yang akan dapat anda baca pada artikel berikutnya,