Sifat qidam (dahulu) adalah wajib di
dalam Dzat Allah. Artinya,bahwa Allah tidak ada permulaan bagi-Nya dan
wujud Allah tidak didahului oleh sifat-Nya. Dan lawan dari sifat qidam
adalah yang baru; artinya, wujud yang muncul karena belum (tidak)
ada. Dalil sifat qidam adalah metode untuk menertibkan dalam kaitannya rnencari dalil atas tetapnya sifat tersebut bagi Allah. Apabila Allah
tidak merupakan Dzat yang bersifat qidam, maka pasti Allah adalah Dzat
yang baru. Karena, tidak mungkin ada tempat di antara yang dahulu dan
yang baru. Jadi, keberadaan Allah yang baru adalah mustahll (tidak
mungkin).
Jika Allah baru, maka sudah barang tentu rnembutuhkan
Dzat pencipta (yang lain). Karena, setiap yang baru pasti ada yang menciptakan dan apabila keberadaan sesuatu yang baru itu
berdiri sendiri, maka akan bertemu dua perkara yang tumpang tindih
akan sifat kesamaan dan sifat keunggulannya. Kebutuhan Allah kepada yang
mencipta adalah tidak mungkin. Karena, apabila Allah membutuhkan sudah
barang tentu yang menciptakan Allah itu pun membutuhkan kepada pencipta
yang berada diatasnya. Jika demikian keadaannya, maka akan timbul adanya
lingkaran berantai yang tiada putusnya, di mana keduanya adalah muhal
(tidak mungkin). Kalau dipandang dari segi bahwa Allah wajib memiliki
sifat qidam, maka mustahil Allah mempunyai sifat yang berlawanan
dengannya, yaitu sifat baru.
Analogi Penulis :
Allah memiliki sifat dahulu (Qidam) karena Allah sang pencipta yang menciptakan sesuatu, dalam hal ini, dahulu adalah sifat wajib bagi Alloh, dan tak ada yang lebih dahulu dari Allah, sebuah keyakinan ini mesti kita tanamkan secara benar-benar dalam diri kita, Dzat yang bersifat dahulu tidak ada yang lebih dahulu dari Dzat tersebut, seperti kita adalah sosok manusia, pendahulu kita adalah kedua orang tua kita dan seterusnya sampai kepada Nabi Adam dan Siti Hawa, dan semua itu dikatakan makhluk dan ada yang menciptakan. Mengenai sifat Qidam bagi Allah adalah sebuah Dzat yang terdahulu dan tak ada yang leboih dahulu dari kepemilikan sifat Qidam tersebut.
Semua yang berkaitan dengan apa-apa yang diciptakan itu adalah hal yang baru, dan jika Allah baru itu adalah hal yang muhal (mustahil) karena Allah memiliki sifat Qidam dan yang menciptakan segala sesuatu yang baru, seperti pada artikel sebelumnya mengenai Sifat Wujud bagi Allah, dengan demikian Sifat Qidam bagi Allah adalah bukti tentang wujudya Allah.