Beranda Bisnis Online Syair Imam Syafii Cerpen Blogger Cirebon Youtube

Kemerdekaan RI merupakan Rahmat Alloh

Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus I945 bukanlah belas kasihan dari saudara tua Jepang, tetapi betul-betul berkat perjuangan gigih bangsa Indonesia yang dimotori oleh para Ulama dan tokoh-tokoh muslim. Terbukti para pahlawan kemerdekaan, sebagian besar adalah para ulama dan tokoh-tokoh muslim, seperti Panglima Polem, Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Din, Imam Bonjol, Hail Miskin, Pangeran Antasari, Pengeran Diponegoro, Sentot Alibasyah, Kiyai Mojo, Sultan Hasanudin, Sultan Alaudin, Penghulu Zainal Hasan Mustafa, Oto Iskandar Dinata, Moh. Toha, Raden Dewi Sartika. R.A. Kartini, Jenderal Sudirman, H. Agus Salim, Kasman Singodimejo, Moh. Rum, DR. Wahidin Sudirohusodo, H.O.S. Cokroaminoto, Kiyai Samanhudi, Moh. Natsir, K.H Hasyim As'ary, K. Abbas, Kiyai Jatira dll.

Hal ini terjadi karena pada dasarnya Islam tidak membenarkan adanya bentuk penjajahan manusia alasmanusia lainnya. Karena penjajah banyak tahu tentang ajaran Islam yang satu ini, yaitu Islam anti penjajahan, mereka terus mengawasi dan membatasi gerak umat Islam, bahkan kegialan umat Islam sepertinya banyak yang diisolir.

Misalnya umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji dibatasi, bahkan seperti dipersulit karena mereka takut, bila umat Islam pergi haji, akan berhubungan dengan umat Islam lainnya dari berbagai negara, yang tentu saja akan banyak memberi saran dan pendapat, agar negara kita merdeka melepaskan diri dari penjajah yang kafir, sehingga bila mereka kembali ke tanah air akan menyusun kekuatan untuk memberontak kepada penjajah.

Demikian pula di bidang Pendidikan misalnya, dibuatlah fatwa bahwa bila belajar ilmu pengetahuan umum hukumnya kafir, oleh karena itu Islam cukup belajar di pesantren saja, tidak perlu sekolah, lokasinyapun di pegunungan yang terisolir dari keramaian kota. Dibuat pula hadits palsu yang berbunyi "bila meniru atau menyerupai orang kafir, maka termasuk golongan mereka"  bila umat Islam sekolah harus memakai celana panjang (pantalon) dan kemeja dan itu menyerupai pakaian penjajah, tetapi bila belajar di pesantren, cukup memakai kain sarung dan peci, jadi tidak meniru pakaian penjajah dan tidak termasuk golongan mereka. Mereka takulbila umat Islam sekolah akan menjadi pandai, dan bila sudahpandai akan menyusun kekuatan untuk memberontak kepada penjajah. Perkiraan penjajah tersebut menjadi kenyataan, misalnya para haji ketika di tanah suci, bukan hanya menunaikan ibadah haji, telapi juga menimba berbagai disiplinilmu pengetahuan dan ketika kembali dari tanah suci ke tanah air, mereka mendirikan pesantren dan mendidik para santrinya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan lebih penting lagi adalah menanamkan keyakinan bahwa Islam adalah anti penjajahan, sehingga jangan heran bila pemberontakan melawan penjajah, banyak di gerakan dari pesantren.

Demikian juga banyak umat Islam yang secara sembunyi-sembunyi belajar keluar negeri, dengan menyamar sebagai pedagang misalnya, setelah kembali ke tanah air mereka menyusun kekuatan untuk memberontak kepada penjajah. Oleh karena itu jelas bahwa kemerdekaan negeri ini diraih berkat kegigihan bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, yang dimotori oleh para kiai. Perjuangan gigih umat Islam ini menjiwai pembukaan Undang-Undang Dasar iahun 1945, yang secara utuh diambildari Piagam Jakarta, yang menyatakan bahwa "Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia..."  Hal ini menggambarkan bahwa perjuangan gigih bangsa Indonesia, tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya pertolongan dan kehendak dari Allah SWT. 

Bagaimanapun gigihnya bangsa Indonesia berjuang dengan senjata supra modernpun, tanpa pertolongan dan kehendak dari Allah SWT, belum tentu saat ini bangsa Indonesia menikmati kemerdekaan negaranya. Namun walaupun hanya berjuang dengan bambu runcing, berkat pertolongan dan kehendak dari Allah SWT, bangsa Indonesia dapat memperoleh kemerdekaannya. Oleh karena itu jelas bahwa Kemerdekaan Indonesia adalah merupakan rahmai Illahi. Walaupun Piagam Jakarta sudah lama terkubur, namun jiwanya tetap membara pada seluruh dada umat Islam dan umat Islam tidak perlu takut atau ragu-ragu untuk menghidupkan kembali Piagam Jakarta ini, karena pada dasarnya Piagam Jakarta menghendaki agar umat Islam mampu mengamalkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, sebagaiman tercantum dalam kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.” Berarti kemerdekaan itu juga termasuk kebebasan dalam menjalankan syariat agama menurut keyakinan masing-masing.

Sebenarnya DPR sudah cukup tanggap dalam menyantuni kepentingan umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk di negeri ini. Misalnya dengan disyahkannya Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Naslonal pada tanggal 11 Juni 2003 yang lalu, yang menyatakan bahwa “ setiap siswa berhak memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama," Hal itu sudah sejala ndengan jiwa pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 darisetiap Undang-Undang hasil produk DPFI tidak boleh bertentangan dengan jiwa Undang-Undang Dasar 1945. Juga sejalan dengan ajaran Islam yang sangat melarang pemurtadan umatnya, antara lain misalnya siswa yang beragama Islam diberikan pendidikan agama non Islam.

Bila ada pihak yang menolak disyahkannya Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Naslonal tersebut dan memaksakan siswa yang beragama Islam diberikan pendidikan non Islam, selain bertentangan dengan jiwa Undang-Undang Dasar 1945, juga bertentangan dengan Hak Azasi Manusia, karena itu merupakan pemaksaan. Pemaksaan adalah penjajahan dalam benluk lain. Maka sebenarnya yang bersangkutan harus berhadapan dengan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnasham).

Apalagi bila ada sekelompok umat Islam yang ikut-ikutan menolak disyahkannya Sistem Pendidikan Naslonal tersebut, berarti dia tidak memahami ajaran agamanya secara utuh danyang bersangkutan harus belajar kembali lebih banyak tentang bagaimana ajaran Islam yang sebenarnya. Dan bagi mereka kita berdo’a, mudah-mudahan segera mendapat hidayah dan tauflk dari Allah SWT, Amiin

Terima kasih anda sudah membaca Kemerdekaan RI merupakan Rahmat Alloh jangan lupa baca juga yang lainnya.. Fundamentalisme, Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Oleh : Momon Herdiyanto

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung di blog Rojay Creative.. Silahkan Tinggalkan Komentar..