Beranda Bisnis Online Syair Imam Syafii Cerpen Blogger Cirebon Youtube

Sejarah Masuknya Islam di Philipina

Sejarah Islam

Diperkirakan agama Islam datang ke  Philipine pada abad ke-6 M dan ke-7 M. Hal itu dapat dibuktikan berdasarkan makam yang ditemukan di beberapa tempat di Philipina yang bertuliskan huruf Arab. Para da'i yang datangwilayah tersebut barasal dari Hadramaut melalui jalur Hindia dan Samudra Hindia. Mereka sangat berperan penting dalam proses penyebaran Islam di daerah Philipina. 

Salah seorang muballigh yang pertama kali daiang ke Pulau Mindanau pada tahun 1475 M, adalah bungsu dari keturunan Syarif yang berasal dari Mekkah. Sedangkan pada wilayah lain, yaitu Pulau Suku, agama Islam disebarkan oleh Sayyid yang berasal dari Jeddah, yakni Sayyid Abdul Aziz. Ia yang mengislamkan raja Malaka pertama, Parame-suara atau Permaisura.  Kemudiian muballigh lain yang menyusul kedatangan pada dai sebelumnya yaitu Sayyid Abu Bakar. Ia juga menyebarkan agama Islam di Pulau Sulu. Demi kelangsungan perjuangan umat Islam dalam menyebarkan ajaran agama ini, Sayyid Abu Bakar mendirikan sebuah kerajaan Islam dibawah pimpinan Muhammad Kebungsuan. Ia sebagai sultan Mindanau pertama, namun belum lama berdiri, datanglah bangsa Portugis tahun1543 M yang menyebarkan ajaran Kristen. Kedatangan Portugis dibawah pimpinan Villa Jobos, mendapat perlawan dari Putra Muhammad Kebungsuan, yang bernama Syarif Makaalang. 

Kedatangan bangsa Portugis ini diikuti pula oleh bangsa Eropa lainnya, yaitu bangsa Spanyol dibawah pimpinan Legazpi. Tujuan kedua bangsa ini sama, yaitu ingin menyebarkan agama Kristen, menguasai sektor perekonomian, dan mencari kejayaan, atau sering pula disebut dengan istilah G 3, yaitu Gold, Glory, dan Gospel.

Kedatangan bangsa Spanyol juga mendapat tantangan dan  perlawanan keras dari rakyat Philipina, terutama dari umat Islam yang telah memiliki kekuatan besar dengan berdirinya kesultanan. Buayan, Sulu, dan Manguindanau. Bangsa Spanyol menyebut umat Islam dengan istilah yang memojokkan, yaitu bangsa Moro. Julukan itu melekat sampai sekarang.

Kedatangan bangsa Amerika yang menciptakan situasi politik di Philipina menyebabkan terjadinya konflik berkepanjangan antara penduduk muslim yang kebanyakan berdiam di wilayah selatan dengan penduduk non muslim yang menduduki wilayah bagian utara. Konflik itu baru berakhir setelah penandatanganan perdamaian antara ketua MNLF (Moro National Liberty Fron, Fron Pembebasan Nasional Moro), Nur Misuari dengan Presiden Videl V Ramos di Jakarta tanggal 2 September I996. Perdamaian itu berhasil berkat kerja keras dan keinginan semua pihak untuk meninggalkan perseteruan, dalam hal ini OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang diwakili oleh Sekjen OKI, Muhammad Muhsin, dan fasilisator Indonesia, Wirjono Sastrohandojo, di samping MNLF dan pemerintah Philipina. Dengan perdamaian ini, diharapkan umat Islam Philipina dapat membangun negerinya bersama-sama masyarakat non muslim, guna mencapai kesejahteraan mereka.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung di blog Rojay Creative.. Silahkan Tinggalkan Komentar..