Lembaga pendidikan yang sebetulnya di perhatikan dengan seksama, bahkan harus dijadikan prioritas utama program pemerintah sudah semestinya harus mendapatkan perhatian khusus, seperti yang dicanangkan pemerintah pusat, dari mulai kurikulum sampai pada tingkat teknis serta pembiayaan, hal tersebut sangat prinship dan perlu sebuah gebrakan yang istimewa demi mencerdaskan kehidupan bangsa, karena kelak anak-anak kita kedepan dapat mengisi Indonesia dengan bekal ilmu yang mapan sehingga tak ada lagi kebodohan, ketertinggalan, seperti saat ini kita serba tertinggal dengan negara lain dari berbagai hal, teknologi, pendidikan, informasi dan banyak lagi. untuk itu kedepan marilah kita jaga generasi kita dengan segala bentuk kegiatan terutama pendidikan hingga terwujud sebuah negeri yang penuh dengan ilmu dan pengetahuan dari berbagai sektor.
Dalam hal ini saya berbicara mengenai pendidikan Diniyah Takmiliah Awwaliah Kabupaten Cirebon, yang sampai saat ini kondisinya sangat memperihatinkan, keberadaan diniyah yang masyarakat tahu adalah sekolah agama, dulu jaman tahun 90an lingkungan saya menyebut sekolah arab, dimana sebenarnya sangat berperan penting untuk diperhatikan lebih dalam, dari mulai pembinaan sampai pada pembiayaan, sebab dalam konteks ini pendidikan diniah secara garis besar tidak diragukan lagi manfaat serta peran yang saat ini telah tak terdengar kegiatannya, apakah memang sengaja dihapuskan atau dibiarkan, atau tidak paham, atau mungkin tidak ada yang mau mempelopori pendidikan diniah ini, khusunya dikabupaten cirebon. Memang Pemda kabupaten cirebon memberikan banyak perhatian seperti memberikan bantuan Operasional sebesar Rp.2000 perbulan untuk masing-masing siswa, dan program Beasiswa D1 untuk guru diniah (DTA). serta bantuan sarpras Rp. 5000.000,- bagi yang mendapatkan dan hanya kurangt dari 5% dari jumlah Madraah Diniyah yang mendapatkan bantuan tersebut. Sementara, jika dibandingkan dengan pendidikan Formal yang notabene jelas pengakuannya oleh pemerintah sangatlah jauh berbeda seperti MI (Madrasah Ibtidaiah) atau SD, yang setingkat dengan Diniyah tersebut.
MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliah Awwaliyah) berada pada naungan Kementerian Agama, yang memberikan Izin Operasional untuk menjalankan pendidikan diniyah tersebut, jika kita artikan secara bahasa Dinyah adalah Sekolah Agama, yang jika kita lihat dari makna itu sangatlah penting bagi orang tua dan pemerintah untuk menyekolahkan anaknya di tingkat diniah karena pendidikan Diniyah murni agama, dan inilah pondasi masa depan bangsa sebagai ideologi yang mengikat secara menyeluruh dengan hal-hal lainnya.
Kenapa DTA Kabupaten Cirebon Tidak Kondusif.
Ini hanya catatan Kecil saya tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun. Pada dasarnya adalah tidak adanya sebuah langkah serius pemerintah baik kemenag yang menjadi penyelenggara atau pihak pemerintah daerah yang semestinya perlu adanya sebuah komunikasi dengan kemenag yang menangani hal ini secara khusus. Meskipun sudah diberlakukan Perda Kabupaten Cirebon Nomor 2 tahun 2009, dan Peraturan Bupati (Perbup) No 17 Tahun 2014 dikatakan pembelajaran Madrasah Diniyah Takimiliyah Awaliyah (DTA) sebagai salah satu syarat masuk ke jenjang SMP. Namun sayangnya itu tidak terkontrol dengan benar, bahkan Dinas Pendidikanpun seolah-olah tidak memperhatikan hal itu jadi DTA Kab Cirebon itu Tak Berdaya "INI DOSA SIAPA".
Bapak/Ibu yang terhormat yang memiliki kewengangan dalam hal ini..!!
Sesungguhnya anda memiliki hati Nurani, yang mungkin belum sadar karena belum ada gejolak, dan belum merasa sensitif karena hal ini tidak pernah terlintas sedikitpun, atau pura-pura tidak tahu, namun jika dibandingkan dengan hal yang bermuatan Politis yang hingga akan mengancam karier anda, nama baik anda, kelompok anda, partai, golongan anda, maka anda langsung mensikapinya tanpa berfikir matang, Ingatlah Masyarakat itu lebih utama, bukan mereka yang selalu merekayasa keadaan, dan anda mulai terisolir oleh keadaan hingga melupakan kedudukan anda secara fungsi sebenarnya.
- Sepantaskah anak kita bermain Play Stations di siang hari?
- atau Bermain lari-lari dan bergaul dengan lingkungan yang tanpa ilmu?
- atau bermain kelereng, kartu, atau lainnya, yang bisa saja akan menanamkan watak judi kelak dia dewasa.?
- atau anak-anak kita suruh tidur pulas disiang hari yang sebenarnya sangat luang waktu untuk belajar?
- atau anak kita sudah diberi Gadget hingga malas belajar?
- Ataukah dirumah Bapak/ibu tersedia Game Online?
- Apakah anda diam melihat anak-anak kita menjadi orang tak memiliki bekal agama?
Bagaimanakah mensikapi hal ini.
Terutama dalam memajukan pendidikan agama (Diniyah Takmiliyyah Awwaliyah), Pemerintah sebenarnya lebih tahu apa yang mesti dilakukan, akan tetapi belum sadar dengan hal ini, tulisan ini hanya sekedar mengingatkan betapa banyak jumlah anak murid di Madrasah, yang mereka terkadang malas untuk berangkat ke sekolah lantaran tak ada guru, tak ada kepastian peraturan yang diberlakukan dengan tajam, tak ada yang mengiontrol, sehingga semua terkesan permainan, (sekolah bodo-bodoan), ini sangat memprihatinkan masa depan, Oh... Pemerintah yang terhormat berikan kebijakan yang luas untuk pendidikan, ingatlah pendidikan DTA yang menjadi dasar, bukan hanya pendidikan formal, anda mungkin sewaktu kecil pernah menjadi murid DTA, masa anda tidak ingat rasanya.
Lakukan sebuah komunikasi dengan kemenag Kabupaten cirebon, Pemda Kabupaten, Dewan Pendidikan, Komisi Pendidikan DPRD Kab. Cirebon, Forum FKDT, Profesor, akademisi, dan lain sebagainya. Demikian artikel tentang DTA Kab Cirebon itu Tak Berdaya "INI DOSA SIAPA", Semoga mengingatkan pihak pemerintah yang memiliki kewenangan dan kebijakan, untuk para ustad pengajar DTA Maju terus dan jangan menyerah.!